Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura


Potensi bidang pertanian yang dimiliki Kabupaten Barito Kuala sangat besar. Sebagian besar masyarakat Barito Kuala adalah petani atau bergerak di sektor pertanian. Barito Kuala merupakan sentra pertanian hortikultura di Kalimantan Selatan dengan sumbangan produksi padi terbesar di Kalimantan Selatan. Kebutuhan beras lokal di Kalimantan Selatan cukup tinggi karena sudah menjadi kebiasaan warga Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Tengah jika dibandingkan dengan konsumsi beras unggul 
Ada beberapa potensi bidang usaha dari komoditas unggulan yang bisa dikembangkan. Potensi bidang usaha dan jenis bidang usaha tersebut sebagai berikut :
  1.  Pengelolaan hasil produksi padi. Luas panen padi di Kabupaten Barito Kuala pada tahun 2013 adalah 98.717 Ha dengan rincian 15.612 Ha untuk jenis padi unggul dan 83.105 Ha untuk jenis padi lokal. Jumlah total produksi padi tahun 2013 adalah 345.509,5 ton, dengan rincian 54.642 ton padi unggul dan 290.867,5 ton padi lokal. Dalam kegiatan pengelolaan hasil padi ini bisa dilakukan beberapa potensi jenis usaha. Padi yang sudah diproses menjadi beras bisa dilanjutkan proses pengemasan beras, kemitraan melalui kegiatan pengemasan, pemasaran, maupun kemitraan usaha; 
  2. Pengelolaan komoditas jeruk batola melalui kegiatan perluasan lahan panen, pengolahan jeruk, pemasaran, maupun kemitraan usaha. Luas panen jeruk saat ini adalah 5.612 Ha dengan produksi 86.438 ton. Luas panen dapat dikembangkan menjadi 7.500 Ha;
  3. Pengelolaan hasil produksi nenas melalui kegiatan perluasan lahan, pengolahan nenas, pemasaran, maupun kemitraan usaha. Lokasi budidaya nenas saat ini ada di Kecamatan Mekarsari, Kecamatan Tamban, Kecamatan Mandastana, dan Kecamatan Barambai.
    Potensi jenis usaha yang bisa dilakukan dan dikembangkan adalah :
  1. Investasi di bidang usaha penggilingan padi menjadi beras, melalui pendirian pabrik-pabrik penggilingan padi. Lokasi untuk kegiatan ini bisa dilakukan hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Barito Kuala.
  2. Investasi di bidang pengolahan limbah padi. Limbah padi bisa diolah menjadi pupuk organik dan bisa juga diolah menjadi pakan ternak. Lokasi untuk kegiatan ini bisa dilakukan hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Barito Kuala.
  3. Investasi di bidang kemitraan untuk pemasaran, diantaranya melalui pembuatan kemasan beras yang baik dan menarik untuk bisa masuk dan dijual di pasar modern. Lokasi untuk kegiatan ini bisa dilakukan hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Barito Kuala.
  4. Investasi di bidang budidaya jeruk. Lokasi budidaya jeruk saat ini adalah di Kecamatan Marabahan, Kecamatan Cerbon, Kecamatan Rantau Badauh, Kecamatan Barambai, Kecamatan Belawang, Kecamatan Mandastana, Kecamatan Alalak, dan Kecamatan Anjir Muara. Pengembangan kegiatan ini bisa di lakukan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Barito Kuala.
  5. Investasi di bidang pemasaran jeruk batola, melalui pembelian langsung ke petani jeruk dan menjualnya lagi ke pasaran atau dikirim ke luar pulau untuk selanjutnya dijual atau diolah lagi menjadi produk-produk makananan dan minuman serta olahan lainnya. Lokasi budidaya jeruk adalah di Kecamatan Marabahan, Kecamatan Cerbon, Kecamatan Rantau Badauh, Kecamatan Barambai, Kecamatan Belawang, Kecamatan Mandastana, Kecamatan Alalak, dan Kecamatan Anjir Muara.
  6. Investasi di bidang industri pengolahan jeruk menjadi makanan kecil ataupun minuman serta olahan lainnya. Untuk lokasi kegiatan ini bisa di lakukan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Barito Kuala.
  7. Investasi di bidang budidaya nenas. Pengembangan kegiatan ini bisa di lakukan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Barito Kuala.
  8. Investasi di bidang pemasaran nenas, melalui pembelian langsung ke petani nenas dan menjualnya lagi ke pasaran atau dikirim ke luar pulau untuk selanjutnya dijual atau diolah lagi menjadi produk-produk makananan serta olahan lainnya.
  9. Investasi di bidang industri pengolahan nenas menjadi makanan kecil serta olahan lainnya. Untuk lokasi kegiatan ini bisa di lakukan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Barito Kuala.
  10. Investasi di bidang prasarana penyediaan sub terminal agribisnis di Kecamatan Mandastana. Tujuannya adalah untuk proses transaksi pemasaran jeruk dan sayuran. Lokasinya adalah di Desa Tebing Rimbah, Kecamatan Mandastana.
  11. Investasi di bidang tanam atau berkebun sayuran dan pemasarannya. Luas panen saat ini adalah 245 Ha dengan produksi 5.517 kwintal dan potensi luas panen untuk dikembangkan bisa menjadi 500 Ha. Untuk lokasinya bisa di hampir seluruh wilayah Kabupaten Barito Kuala.